Jakarta, Aktual.com — Komisi VI DPR RI akan mempertanyakan wacana terkait pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT Pertamina (Persero) yang akan digunakan untuk menutupi kerugian akibat penugasan Pemerintah menjual Premium di bawah harga keekonomian.

Ketua Komisi VI DPR RI, Hafisz Tohir mengatakan, pihaknya akan mempertanyakan hal itu kepada Menteri BUMN Rini Soemarno pada rapat kerja siang hari nanti di gedung DPR RI Jakarta.

Rapat yang diagendakan pada Kamis, 1 Oktober 2015 tersebut akan dimulai pukul 13.00 WIB. Sejatinya rapat akan membahas mengenai pengambilan keputusan penerima Penyertaan Modal Negara (PMN) 2016, deviden tahun 2016 serta membahas masalah utang tiga BUMN perbankan kepada China.

“Akan kami tolak kalau Pertamina diberi PMN. Masa rugi tapi disubsidi lewat PMN?,” kata Hafisz kepada Aktual di Jakarta, kamis (1/10).

Dirinya mengaku geram dengan wacana yang mulanya dilontarkan oleh Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM tersebut.

“Kacau Pertamina ini. Enggak bisa begitu aja, kalau lewat PMN tentu berat, karena mereka akan lewati komisi VI. Akan kami tolak,” ujar dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja mengatakan bahwa Pemerintah telah memiliki opsi guna menutupi kerugian Pertamina, seperti dengan menggunakan PMN atau bisa dengan dana cadangan energi yang sedang diajukan.

“Bisa jadi dalam bentuk PMN atau apapun ya. Itu PMN salah satu opsinya. Ada dana ketahanan energi, bila disetujui bisa jadi dari sana akan diganti, kan sedang kita usulkan,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan