Jakarta, Aktual.com – Pemerintah Indonesia melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menawarkan sejumlah proyek pada para investor China dengan nilai investasi mencapai Rp 217 triliun.

Deputi bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM, Tamba Hutapea menyampaikan bahwa proyek-proyek yang ditawarkan meliputi Pelabuhan Kuala Tanjung dan Integrated Tourism Projects Danau Toba di Sumatera Utara, Pelabuhan Bitung di Sulawesi Utara, 15 proyek pembangkit listrik, 5 proyek jalan tol dan 5 proyek dengan Skema Pembiayaan Infrastruktur Non-APBN /PINA (Skema Business-to-Business).

“Jadi nilai proyek yang ditawarkan mencapai Rp 217 triliun terdiri dari proyek jalan tol sebesar Rp 42 triliun, proyek pelabuhan laut senilai Rp 60 triliun, pembangkit listrik Rp 100 triliun dan proyek integrated tourism resort sebesar Rp 15 triliun,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Aktual.com, ditulis (30/7).

Adapun alasan memilih menawarkan proyek pada Tiongkok karena menurut Hutapea negara ini memiliki minat yang tinggi berbisnis di bidang infrastruktur.

“Bentuk pembiayaan infrastruktur yang didorong oleh pemerintah adalah Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Selain itu, proyek-proyek infrastruktur dapat juga ditawarkan kepada para investor dengan skema Pembiayaan Infrastruktur Non-APBN (B-to-B),”jelasnya.

Dari data BKPM, Tiongkok merupakan salah satu kontributor utama realisasi investasi. Periode Januari-Juni 2017, RRT berada di peringkat tiga dengan nilai investasi mencapai USD 2 miliar. Posisi RRT dibawah Singapura di posisi pertama dengan realisasi USD 3,7 miliar dan Jepang USD 2,8 miliar. Posisi Tiongkok di atas Hongkong, RRT sebesar USD 1 miliar dan Amerika Serikat sebesar USD 1 miliar.

Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid