Jakarta, Aktual.com — Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi diharapkan untuk tetap fokus terhadap tragedi di Mina yang menewaskan ratusan jemaah Haji dalam ritual lempar jumroh, dan pelaksanaan ibadah Haji itu sendiri.
Artinya, pemerintah Indonesia tidak termakan dengan adanya desas-desus berkembang justru membuat kondisi kian panas.
Demikan disampaikan Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid saat dikonfirmasi, di Jakarta, Minggu (27/9).
“Memang menyayangkan ada yang tunggangi masalah haji untuk kepentingan yang memperdalam konflik dan permasalahan dan memperlemah, cerai-berai umat islam, orientasi utama tidak menyebar berita tidak pasti, tendensi fitnah, ada juga sebut gara-gara pangeran saudi konvoi maka terowongan ditutup,” kata dia.
Ia berpandangan, jika putra mahkota raja Arab Saudi ingin melakukan ritual lempar jumroh tentu ada spase khusus yang sudah diperhitungkan untuk keluarga kerajaan.
“Kalau mau lontar jumrah tidak masuk akal, ada VVIP untuk putra mahkota, bahkan tamu kerajaan ada, tahun 2008 itu memang ada 7 lantai pertama, tamu kerajaan akan lalui jalur itu, tidak ganggu yang share begitu banyak di media sosial dan media jadikan sebagai headline justru itu termakan untuk menunggangi peristiwa anti Saudi, kaya gini-gini tidak perlu disebarluaskan, paling utama semua mendoakan untuk diambil jalan agar musibah tidak ada di waktu akan datang,” ujar dia.
“Dan menunggu tim investigasi melibatkan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan pakar supaya musibah tahu betul sebab dan tidak terulang lagi,” tandas politikus PKS itu.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang