Jakarta, Aktual.com — Jaksa Agung Muhammad Prasetyo membenarkan, adanya kabar bahwa Pemerintah Tiongkok pernah menawarkan pertukaran kepada Indonesia agar buronan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Samadikun Hartono bisa dipulangkan ke Tanah Air.
Menurut ia, Pemerintah Tiongkok sempat meminta agar warga negaranya yang sedang memiliki masalah hukum di Indonesia dapat dikembalikan ke Negeri ‘Tirai Bambu’ itu sebagai timbal baliknya. Selanjutnya, akan mempermudah proses pemulangan Samadikun ke Indonesia.
Pemerintah Tiongkok meminta agar warga negaranya yaitu suku Uighur, etnis Muslim Tiongkok, yang diduga menjadi bagian dari kelompok teroris Santoso di Poso, Sulawesi Tengah.
“Pemerintah China (Tiongkok) sempat ingin menyatakan ‘deal-deal’, tentang adanya keinginan barter mereka dengan warga negaranya yang ada di Indonesia dari suku Uighur. Itu tapi saya katakan merupakan masalah berbeda,” ujar Prasetyo di Gedung DPR RI, Senayan Jakarta, Kamis (21/04).
“Kita mengejar buron warga negara Indonesia yang melakukan kejahatan di Indonesia, kemudian ada di luar negeri. Sementara kalau Uighur itu memang warga negara China tapi melakukan kejahatan di Indonesia,” sambung ia.
Lebih jauh Prasetyo menuturkan bahwa Pemerintah Tiongkok telah memahami penjelasan dari Indonesia. Oleh karena itu, Samadikun dapat segera kembali ke Tanah Air dan dijadwalkan sampai di Jakarta malam ini.
“Malam ini Insya Allah (Samadikun) akan diterima di sini dan akan segera kita eksekusi,” katanya.
Sementara itu, menurut Kepala Satuan Tugas Operasi Tinombala Kombes Leo Bona Lubis, jumlah warga Uighur di Kelompok Santoso ada lebih dari dua orang. Namun, empat orang di antaranya sudah tewas saat kelompok tersebut terlibat kontak senjata dengan anggota Polri.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah tersebut mengatakan ada bukti-bukti yang mengarah pada fakta bahwa wilayah Poso dijadikan tempat latihan militer kelompok internasional.
Sekedar informasi, Samadikun dijadwalkan akan tiba di Jakarta malam ini. Kabarnya, buronan tersebut akan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pada pukul 21.30 WIB.
Artikel ini ditulis oleh: