Kelompok hak asasi dan beberapa sekutu Barat Turki khawatir bahwa Presiden Tayyip Erdogan menggunakan kudeta tersebut sebagai dalih untuk memberengus perbedaan pendapat.
Pemerintah berpendapat bahwa diperlukan tindakan keras karena pengaruh besar upaya kudeta itu, yang menewaskan 240 orang pada 15 Juli 2016.[ant]
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Andy Abdul Hamid
















