Jakarta, Aktual.co — Pemesanan Sukuk Negara Ritel 2015 seri SR-007 yang dilakukan pada 20 Februari lalu nilainya saat ini mencapai Rp21,96 triliun. Angka tersebut merupakan sukuk negara ritel terbesar selama ini, selisihnya mencapai Rp2 triliun dari tahun 2013.

Direktur Jenderal Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Robert Pakpahan mengatakan bahwa hal tersebut menunjukkan bahwa investor masih memiliki minat yang tinggi. Menurutnya, hal itu juga didukung oleh peran 22 agen penjual yang telah ditunjuk yang dapat meyakinkan masyarakat.

“Saya merasa senang dengan pencapaian ini. Selain itu salah satu keuntungan di kalangan masyarakat adalah tingkat imbal hasilnya mencapai 8,25 persen yang dibayarkan tiap tahun,” ujar Robert di kantor Kemenkeu Jakarta, Senin (9/3).

Berdasarka volume pemesanan, wilayah Barat Indonesia masih mendominasi, dengan besaran 50,8 persen, DKI Jakarta pemesanannya mencapai 38,8 persen. Untuk wilayah Tengah dan Timur Indonesia masing-masing pemesanannya mencapai 10 persen dan 0,4 persen.

“Jumlah investor di wilayah Barat Indonesia mencapai 59,9 persen, DKI Jakarta 32,92 persen, wilayah Tengah Indonesia menapai 8,7 persen, dan wilayah Timur Indonesia 0,5 persen,” pungkasnya

Untuk dietahui, Sukuk Negara Ritel adalah surat berharga syariah negara (sukuk negara) yang diterbitkan dan penjualannya diatur oleh negara, yaitu Kemenkeu. Sukuk Negara Ritel dijual kepada individu atau perseorangan warga negara Indonesia melalui agen penjual di pasar perdana dalam negeri.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka