Politisi PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR Trimedya Panjaitan menunjukkan buku karyanya saat peluncuran di Jakarta, Minggu (5/2/2017). Trimedya meluncurkan dua buah buku yaitu Banteng Senayan Dari Medan dan Parlemen dan Penegakan Hukum di Indonesia. AKTUAL/Munzir
Politisi PDI Perjuangan Pramono Anung saat memberikan sambutannya dalam acara peluncuran buku Politisi PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR Trimedya Panjaitan di Jakarta, Minggu (5/2/2017). Trimedya meluncurkan dua buah buku yaitu Banteng Senayan Dari Medan dan Parlemen dan Penegakan Hukum di Indonesia. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengklaim bahwa mesin birokrasi di Indonesia sudah mengalami perbaikan. Hal ini bisa dilihat dari sistem rekrutmen melalui Tim Penilai Akhir (TPA) untuk jabatan eselon I dan direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sangat transparan dan terbuka. TPA tersebut beranggotakan 6 (enam) orang, yaitu Presiden, Wakil Presiden, Sekretaris Kabinet selaku Sekretaris Tim TPA, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

“Dalam proses penilaian calon direktur utama (dirut) atau direksi BUMN, Tim TPA tidak pernah sekalipun bertemu dengan calon pejabat yang dinilai. Karena ini sudah menjadi prinsip oleh Bapak Presiden dan para pembantunya bahwa yang kita kedepankan adalah membangun sistem building administrasi rekrutmen yang menjadi lebih baik,” ujar Pramono dilansir dari Setkab, Minggu (1/7).

Menurutnya, isu-isu jabatan yang diperdagangkan di lingkaran istana saat ini hampir tidak pernah ada.

“Mau jadi Dirut BTN, Dirut BRI, Dirut Mandiri, Dirut Pertamina, PLN, dan sebagainya. Karena memang kita menerapkan sistem yang sangat-sangat transparan dan terbuka, dan kita tidak pernah mau bertemu dengan siapapun itu,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka