Jakarta, Aktual.co —Para sopir bemo yang tersisa di beberapa wilayah di Jakarta berharap Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tetap mempertahankan keberadaan angkutan tua tersebut di Jakarta walau trayeknya dibatasi.
“Kami hidup dari Bemo. Semoga pak Jokowi memperhatikan keberadaan Bemo ini, kalau perlu dibuat bagus,” kata Slamat (44), seorang sopir Bemo di kawasan Pasar Benhil, Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan Bemo yang beroperasi di Kawasan tersebut sekitar 60 unit dengan rute Pasar Benhil – Pejompongan, Jakarta Pusat.
“Kalau beroperasi semua ada sekitar 70 Bemo, kalau di daerah lain misalnya Karet ada sekitar 10 unit, Manggarai ada 10 dan Grogol sekitar 20 Bemo,” katanya.
Sementara sopir Bemo lainya, Rafli Alamsyah (19) mengatakan semestinya Bemo tetap ada karena kendaraan tua tersebut merupakan bagian dari sejarah angkutan di Jakarta yang hingga saat ini masih diminati masyarakat.
“Kalau pemerintah minta Bemo dirapiin, kami rapiin. Bodinya kami cat, dempul hingga mulus. Kalau disurih tertib, kami akan tertib. Kalau dihapus, jangan dong,” katanya.
Dia berharap Bemo tersebut diremajakan seperti kendaraan bajaj merah diganti menjadi bajaj biru yang berbahan bakar gas.
“Kalau perlu dibuat baru asalkan modelnya dipertahankan dan mesinnya bandel,” katanya.
Sementara Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik mengatakan keberadaan Bemo sebagai transportasi umum semestinya diganti dengan angkutan yang sesuai dengan undang-undang.
“Mestinya diganting dong, transportasi umum menggunakan roda tiga itu, coba cek di undang-undang, tidak ada kan. Saya kira kendaraan itu diganti dengan kendaraan yang layak yang tidak melanggar undang-undang,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: