Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna H Laoly (kiri) bergegas keluar usai menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (2/7). Mantan anggota Komisi II DPR itu memenuhi pemanggilan pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan dan penerapan KTP elektronik untuk tersangka Irvanto Hendra Pambudi dan Made Oka Masagung. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly mengingatkan bangsa Indonesia jangan sampai terkoyak-koyak karena pilihan politik yang berbeda.

“Pada pemilihan umum legislatif dan presiden yang akan datang kedewasaan ini sangat kita harapkan dari seluruh jajaran masyarakat, jangan lah pilihan politik menjadi bangsa ini tercabik-cabik, terkoyak-koyak dan meninggalkan luka yang dalam,” kata Yasonna, Kamis (27/12).

Hal tersebut dikatakannya saat memberikan sambutan dalam “Refleksi Akhir Tahun 2018” Kinerja Kementerian Hukum dan HAM di gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Kamis.

Lebih lanjut, Yasonna menyatakan bahwa pada Pilkada Serentak yang lalu, bangsa Indonesia telah menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi.

“Kita juga sudah melaksanakan pemilihan kepala daerah secara serentak dalam tiga gelombang dan kedewasaan kita dalam berdemokrasi semakin matang. Dalam pemilihan kepala daerah serentak kendati ada persoalan-persoalan, gejolak-gejolak tetapi kita dapat melampauinya dengan baik,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid