Ia pun mencontohkan bahwa dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2016 sampai sekarang masih menimbulkan luka yang dalam.

“Antara pendukung Trump dan yang tidak memilih Trump sampai sekarang menimbulkan soal-soal yang terasa di masyarakat. Saya sering berkomunikasi dengan beberapa teman-teman di sana, dosen-dosen saya menanyakan ‘impact’-nya mereka juga mengatakan ‘terrible’,” ucap Yasonna.

Ia pun menyatakan bahwa hendaknya sebagai bangsa yang besar dan heterogen, masyarakat Indonesia tidak terkoyak-koyak karena pilihan politik.

“Mari kita laksanakan pemilihan umum dengan suka cita dengan kegembiraan melihat dengan jelas bahwa bangsa ini adalah bangsa yang sangat besar sangat heterogen,” ujar Yasonna.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid