Ankara, Aktual.com – Kepala Angkatan Bersenjata Irak dan Turki pada Sabtu (23/9) mengadakan pembicaraan guna membahas referendum yang direncanakan di Wilayah Kurdistan di Irak Utara pada 25 September.

Kedua pemimpin militer tersebut menggaris-bawahi pentingnya untuk memelihara persatuan politik serta keutuhan wilayah Irak. Mereka menyatakan mereka akan melanjutkan perang bersama melawan organisasi teror.

Kedua pemimpin militer itu juga bertukar pandangan mengenai dipertahankannya kerja sama yang efektif mengenai keamanan perbatasan dan pemeliharaan kestabilan wilayah tersebut.

Pertemuan itu dilakukan dua hari sebelum referendum kemerdekaan yang dijadwalkan oleh Pemerintah Regional Kurdis Irak (KRG) pada 25 September.

“Kedua Pemerintah Irak dan Turki telah menyampaikan penentangan kuat terhadap referendum itu. Kedua pemerintah tersebut khawatir referendum itu akan merusak keutuhan wilayah Irak dan merusak kestabilan wilayah itu dengan mengilhami penduduk Kurdi, yang sangat banyak juga hidup di Turki, Iran dan Suriah,” demikian laporan Xinhua, Minggu (24/9).

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: