Semarang, Aktual.co — Kalangan DPRD Kota Semarang mengapresiasi dan mendukung langkah Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang menawarkan opsi Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) supaya pindah ke lokasi lain. Rencananya, lahan seluas 8,9 hektare di komplek Wonderia di jalan Srwijaya yang meliputi TBRS akan dibangun tempat wahana hiburan dan wisata Trans Studio akhir 2015 mendatang.
Ketua DPRD Kota Semarang, Supriyadi kepada wartawan, Rabu (10/3) mangapresiasi langkah Wali Kota Semarang yang serius menanggapi kerisauan masyarakat dengan menjelaskan mengenai maksud serta tujuan pembangunan Trans Studio di komples Wonderia saat rembugan di komplek TBRS jalan Sriwijaya, Selasa (11/3) petang.
“Pemkot tidak serta langsung menandatangai perjanjian kerjasama dengan PT Trans Studio, tapi harus ada kajian-kajian yang mendatangkan ahli,” ujar dia.
Meski begitu, Supriyadi meminta pembangunan Trans Studio harus ada kajian secara kompreherensif. Artinya tidak hanya melibatkan ahli-ahli, melainkan dapat melibatkan masyarkat seni setempat.
“Masyarakat jika memungkinkan harus dlibatkan dalam proses pengkajian tersebut. Karena ini menjadi bagian dari mendengarkan aspirasi masyarakat,” ucap dia.
Dirinya berjanji akan mengawal kebijakan tersebut bersama pemerintah. Termasuk mengakomodir kepentingan masyarakat yang pro maupun kontra atas pembangunan Trans Studio yang direncanakan akan menggusur TBRS. Dirinya akan mengawal pada kebijakan tersebut bersama pemkot semarang.
Menurut dia, dukungan pembangunan wahana wisata dan hiburan Trans Studio itu memiliki efek positif yang luas. Dampak positif dapat dirasakan masyarakat secara tidak langsung. Baik secara nilai ekonomis, perkembangan tata kota meningkat, dan investor makin banyak melirik kota Semarang yang pro investasi.
Sementara, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengapresiasi kepada masyarakat seni yang telah memfasilitasi rembugan bersama masyarakat setempat. “Saya rasa ini harus ditampung sebagai suara rakyat,” ungkapnya.
Kesimpulannya, dirinya akan berkoordinasi bersama Dewan Kesenian Semarang, pihak investor dan pemerintah setempat. Jadi, keputusan rembugan hari ini sebagai upaya menampung aspirasi masyarakat.
“Kita nanti akan komunikasi dengan DKC dan Trans Studio. Mereka akan diundang melalui perwakilan. Kira-kira luas lahan yang dibutuhkan berapa, la nanti dikurangi lahan TBRS masih sisa berapa. Lalu bagaimana jika TBRS dibongkar. Nanti kita akan musyawarah lebih dulu,” beber dia.
Pihaknya menegaskan kepada masyrakat yang tidak menyetujui pembangunan harus punya memiliki sikap bulat. Sedangkan, ada penolakan harus sama pula ada sikap bulat.
Artikel ini ditulis oleh: