Bekasi, Aktual.com – Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat bergotong royong membantu warga terdampak musibah angin puting beliung di tiga desa se-Kecamatan Tambun Selatan.
“Penanganan dilakukan secara keroyokan, BPBD, Dinas Sosial, Disperkimtan, Baznas, PMI, hingga SAR Brimob sudah di lokasi untuk membantu warga terdampak puting beliung di Tambun Selatan,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Dedy Supriyadi di Cikarang, Kamis (2/3) petang.
Penanganan itu meliputi pendataan jumlah warga terdampak, bantuan bahan makanan, pembersihan puing dan pohon tumbang, inventarisir kerusakan rumah, hingga pendampingan psikologi korban terdampak musibah.
Dia menyebutkan berdasarkan laporan hasil pendataan hari ini, ada penambahan jumlah warga terdampak musibah angin puting beliung dari semula 121 rumah pada pendataan Rabu (1/3) menjadi 340 rumah.
Sebanyak 164 rumah mengalami kerusakan di Desa Sumberjaya, 102 rumah di Desa Mangunjaya, dan 74 rumah di Desa Tridayasakti. Data tersebut masuk pada pukul 19.00 WIB malam ini dengan tingkat kerusakan bervariasi mulai ringan, sedang, hingga berat.
Pihaknya memastikan bantuan bahan pokok juga telah dan akan terus disalurkan kepada warga terdampak melalui koordinasi Dinas Sosial Kabupaten Bekasi dibantu relawan serta unsur terkait.
“Untuk perbaikan rumah khususnya yang mengalami kerusakan sedang dan berat, sedang diinventarisir oleh petugas di lapangan. Nanti bisa dikoordinasikan dengan Disperkimtan maupun Baznas. Personel PMI dan para relawan juga disiagakan untuk membantu memulihkan mental warga, menyemangati mereka,” katanya.
Camat Tambun Selatan Junaefi mengatakan pihaknya telah mengajukan bantuan perbaikan rumah rusak kepada pemerintah daerah melalui Baznas dan Disperkimtan Kabupaten Bekasi.
“Selain ke Disperkimtan juga ke Baznas ya untuk permohonan perbaikan rumah kategori rusak berat seperti rumah yang roboh dan dihuni keluarga tidak mampu,” katanya.
Sementara perbaikan rumah kategori rusak ringan seperti atap rumah lepas dilakukan secara swadaya melibatkan relawan dan masyarakat.
“Kami bersyukur melihat warga di lapangan kompak, bahu-membahu membantu korban. Tradisi gotong-royong mereka masih tinggi,” katanya.
Junaefi mengaku kerusakan rumah akibat musibah angin puting beliung pada Rabu (1/3) siang kemarin didominasi atap rumah yang terbongkar.
“Kebanyakan atap terbang terbawa angin, kemudian genteng bergeser, pecah, dan ada yang terparah itu satu rumah ambruk,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu