Alat berat milik Pemkab Cianjur, Jawa Barat, diturunkan untuk mempercepat proses pembersihan rumah warga yang ambruk akibat gempa Cianjur 5.6 magnitudo

Cianjur, Aktual.com – Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyiapkan alat berat dan truk untuk mempercepat pembersihan material rumah warga yang ambruk akibat gempa 5.6 magnitudo yang mengguncang Cianjur (Senin, 21/11) agar segera dilakukan pembangunan kembali.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan pengerjaan pembersihan puing rumah yang ambruk dapat dilakukan bersama atau bergotong royong dibantu aparat TNI/Polri serta untuk memudahkan ditunjang alat berat dari dinas terkait di Pemkab Cianjur dan Kementerian PUPR.

“Pembersihan material bangunan harus segera dilakukan agar pembangunan rumah kembali dapat dilakukan dengan cepat, kita bantu yang rumahnya ambruk dengan menurunkan alat berat plus truk untuk memudahkan pekerjaan warga dan petugas,” katanya di Cianjur Kamis (8/12).

Herman menjelaskan, warga yang sudah mendapatkan bantuan pembangunan rumah kembali dari Presiden Joko Widodo, sudah dapat langsung melaksanakan pembangunan ketika material bangunan yang ambruk dibersihkan. Sedangkan material yang masih bisa dipakai dapat kembali digunakan sehingga mengurangi biaya.

“Kalau masih ada balok kayu, kusen, daun pintu dan jendela yang masih bagus dapat dipakai, sehingga bisa menekan angka pengeluaran. Sama dengan pesan Presiden RI, saya minta uang bantuan benar-benar digunakan untuk membangun kembali rumah yang rusak akibat gempa,” katanya.

Bupati Cianjur berharap warga yang terdampak gempa dapat segera kembali ke rumah dan tidak berlama-lama di posko pengungsian. “Saya berharap semua warga terdampak kembali bangkit dan Cianjur dapat kembali normal,” katanya.

Sementara anggota TNI/Polri dari berbagai kesatuan membantu warga untuk membersihkan puing rumahnya yang mengalami kerusakan agar dapat segera dilakukan perbaikan dan kembali ditempati, terlihat di beberapa lokasi seperti di Desa Nagrak, Desa Cibulakan, Desa Sarampad, dan Desa Sukamanah Kecamatan Cugenang.

 

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arie Saputra