Jember, Aktual.com – Pemerintah Kabupaten Jember memgapresiasi kebijakan yang diterapkan oleh Walikota Bengkulu dalam menekan angka perceraian.Tidak tertutup kemungkinan, Pemkab Jember juga bakal menirukan serta menerapkan peraturan daerah melalui surat edaran Bupati untuk pelarangan bercerai.
“Apa yang sudah jalan sekarang ini, patut untuk dicontoh, yang mana diterapkan khusus ke warganya oleh bapak Walikota Bengkulu dilarang cerai, sehingga konsep ini luar biasa dan Jember ini kontradiksi berlawanan, dimana di Jember perceraian banyak sekali, sekarang ini sudah 8.000 orang cera,” ujar Bupati Jember Hendy Siswanto, ke awak media usai menyambut Walikota Bengkulu Helmi Hasan di Pendopo Wahyawibawagraha Pemkab Jember, Jum’at (28/10).
Menurutnya, kasus perceraian yang sangat tinggi di Jember merupakan PR Pemkab Jember untuk menekan angka penceraian tersebut.
“Ini PR kita semuanya dan kami menghimbau terutama ini kepada teman-teman dari ASN Pemkab Jember yang ada 22.800 karyawan ini yang sudah berkeluarga, tolong jangan bercerai. Kalau nanti bercerai dipersulit,” ungkapnya.
Dari pertemuan tersebut, walikota Bengkulu Helmi Hasan memberikan tongkat terhadap Bupati Jember Hendy Siswanto, sebagai tonggak lurusnya dalam menjalankan pemerintahan.
Sementara itu, Walikota Bengkulu Helmi Hasan, juga menyampaikan kekagumannya terhadap pemerintah kabupaten Jember yang mampu mengendalikan inflasi, dimana banyak kota atau kabupaten di Indonesia ini belum bisa melakukannya.
“Alhamdulillah tadi sudah dapat ilmu baru. sekarang ini jangankan Bengkulu, dunia pun lagi kesulitan dengan inflasi. Bahkan banyak negara-negara besar yang ambruk hari ini, jangankan untuk mensejahterakan masyarakat. untuk memastikan lampunya aja, enggak sanggup,” ujar Helmi Hasan.
Dengan kondisi inflasi yang tinggi, kepala daerah dipanggil ke istana oleh presiden, untuk diberikan arahan dalam pengendalian inflasi.
“Nah Pak Presiden sudah memanggil kita Bupati Gubernur Walikota bahkan Kapolda, Kajati untuk memberikan arahan bagaimana fokus pengendalian inflasi dan ternyata di Jember kami tahu, salah satu kabupaten yang mendapatkan reward kurang lebih 10 miliar, mampu menekan itu,” ungkapnya.
Terakhir ia mengatakan, bahwa apa yang sudah dilakukan di Jember, akan juga dilakukan di kota Bengkulu. Hal ini tak luput dari kesuksesan Pemkab Jember dalam mengendalikan inflasi serta memberikan solusi dalam mengatasinya.
“Jadi beliau memberikan bocoran solusinya apa, bahwa solusinya adalah bagaimana UMKM diperdayakan. maka kemudian alun-alun dijadikan pusat kegiatan, sehingga pembeli akan datang ke UMKM. Hal ini yang kemudian mendapat poin terbesar kemudian bisa mengendalikan inflasi,” tandasnya.
(Aminudin Azis)
Artikel ini ditulis oleh:
Aminuddin Aziz