Foto udara kerusakan akibat tsunami Selat Sunda di wilayah pesisir Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018). BNPB menyatakan korban akibat tsunami yang terjadi Sabtu (22/12/2018) malam, mencapai 229 orang meninggal dunia, 408 orang hilang dan ratusan lainnya luka-luka. ANTARA FOTO/HO-Susi Air/foc.

Bandarlampung, Aktual.com – Pascatsunami Selat Sunda yang melanda wilayah pesisir Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu (22/12) malam, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto memimpin rapat evaluasi tim penanganan bencana, di Posko Penanganan Darurat Bencana Tsunami yang berada di halamam rumah dinas bupati, di Kalianda, Selasa (25/12) malam.

Rapat yang dihadiri Sekretaris Daerah Lampung Selatan (Lamsel) Fredy Sukirman beserta jajaran kepala organisasi perangkat daerah (OPD), TNI/Polri, Basarnas serta tim relawan lainnya itu, sebagai evaluasi pada hari ketiga penanganan bencana tsunami Selat Sunda di daerah ini.

Nanang Ermanto mengatakan, dalam penanganan tanggap darurat bencana dibutuhkan struktur tim, kewenangan sebagai komando dalam pelaksanaan, sehingga dalam penanganan bencana dapat diselesaikan dengan cepat.

“Jadi kita bentuk tim ini, kita satu kesatuan dulu. TNI, Polri, Basarnas, dan pemerintah daerah, ini komandonya satu dipimpin pak Sekda,” ujar Nanang pula.

Pemkab Lampung Selatan juga telah menetapkan masa tanggap darurat bencana di wilayah ini selama tujuh hari, yaitu 23 Desember hingga 29 Desember 2018.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid