Aparat Kepolisian dan TNI berjaga di lokasi pasca kerusuhan di Desa Suka Makmur, Kec Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, Rabu (14/10). Kondisi keamanan pasca konflik mulai kondusif dan petugas keamanan dari TNI/Polri juga masih siaga terutama di daerah yang dinilai rawan. ANTARA FOTO/Moonstar Simanjuntak/Irp/pd/15.

Medan, Aktual.com – Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil, Aceh menjanjikan akan menjemput warga yang mengungsi di Sumatera Utara, pascabentrokan di daerah itu, Selasa (13/10) lalu.

“Sesuai rencana Pemkab (pemerintah kabupaten) Aceh Singkil, pemulangan pengungsi dijadwalkan dilakukan mulai Jumat, 16 Oktober,” ujar Pelaksana tugas Gubernur Sumut, H T Erry Nuradi di Medan, Kamis (15/10).

Mengutip pernyataan Kaban Kesbangpol Provinsi Sumut Eddy Sofian yang bersumber dari pejabat Kesbangpol Aceh. Moh Nasir. Erry, menyebutkan, pemulangan pengungsi akan dilakukan untuk semua warga Singkil yang berada di Kecamatan Manduamas, Tapanuli Tengah dan Pakpak Bharat yang berjumlah 5.498 orang.

Di Manduamas, Tapanuli Tengah, dilaporkan ada pengungsi sebanyak 4.248 orang (868 KK) dengan rincian pria 2.041 orang dan perempuan 2.207 orang.

Di Kecamatan Bagindar Pakpak Bharat ada 1.250 orang.

Para pengungsi akan dijemput bupati dan pejabat. Pimpinan Daerah Aceh Singkil akan dilaksanakan dengan berita acara penyerahan antara kedua kepala daerah di Sumut.

Erry menegaskan, dalam Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Sumut dengan Forkopimda Kota Medan, Pakpak Bharat dan Tapanuli Tengah, Rabu (14/10) malam, semua sepakat untuk mencegah bentrokan di Aceh Singkil itu meluas ke Sumut yang berbatasan dengan kabupaten tersebut.

“Dalam pertemuan itu juga disepakati memberdayakan forum kerukunan umat beragama dan forum strategis lainnya untuk menekan terjadinya provokasi yang dapat menimbulkan keresahan dan kedamaian di Sumut,” paparnya.

Artikel ini ditulis oleh: