Ambon, aktual.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melakukan pendataan sementara jumlah korban yang terkena gempa bumi 6.8 SR pada Kamis (26/9).
Sekretaris kota Ambon, Anthony Gustaf Latuheru di Ambon, Minggu (28/9), menyatakan data sementara bencana gempa bumi di kota Ambon korban meninggal dunia sebanyak sembilan orang, korban luka yang masih dirawat di rumah sakit sampai saat ini 20 orang.
Rumah warga yang rusak berat 74 unit, rusak sedang 127 unit dan rusak ringan 173 unit.
Data korban dan kerusakan rumah warga dihimpun dari kepala desa, lurah dan camat di lima kecamatan di kota Ambon.
“Data yang dihimpun akan diverifikasi oleh tim posko bencana didampingi staf BPBD, dinas PUPR, dinas PRKP dan Bappekot, Senin (30/9),” ujarnya.
Sementara itu, kata Anthony, jumlah pengungsi yang terkena dampak langsung gempa sebanyak 350 kepala keluarga, jumlah jiwa masih diverifikasi tim.
“Jumlah jiwa yang mengungsi masih diverifikasi, karena sebagian besar warga mengungsi karena takut tinggal di rumah pada malam hari, terutama yang tinggal di dekat pantai, sehingga memilih mengungsi ke dataran yang lebih tinggi, ” jelasnya.
Pemkot melalui BPBD, Dinsos bersama BMKG pascagempa telah melakukan sosialisasi bagi warga untuk kembali ke rumah masing-masing, tetapi karena masih terjadi gempa susulan sehingga warga enggan kembali ke rumah.
“Kita sudah mengimbau masyarakat untuk kembali ke rumah karena tidak ada gempa susulan yang besar, yang masih terjadi gempa susulan dengan kekuatan magnitudo 3 hingga 4,” kata Anthony.
Umumnya warga kota Ambon mengungsi ke kawasan yang lebih tinggi seperti kawasan Gunung Nona , Kudamati kecamatan Nusaniwe, Galunggung, Hative Kecil kecamatan Sirimau, Halong dan Lateri, Passo, Benteng Karang kecamatan Baguala dan kawasan Nania atas, Hunuth, Tawiri Tanah putih, Taeno kecamatan Teluk Ambon.
“Dari lima kecamatan semuanya terdampak bencana, karena itu masyarakat yang belum mendapatkan bantuan atau kesulitan dalam akses di pengungsian segera melaporkan ke posko bencana alam di kantor BPBD Karang Panjang atau ke balai kota Ambon, terangnya.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin