Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, segera mendata sejumlah fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) di wilayah setempat yang rusak untuk dilakukan proses perbaikan.

“Memang banyak MCK yang dibangun dengan dana APBD ataupun bantuannya lainnya yang kondisinya sudah mengkhawatirkan,” kata Koordinator Program Sanitasi Berbasis Masyarakat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bekasi Andrea Sucipto, di Bekasi, Sabtu (31/1).

Menurut dia, Pemerintah Kota Bekasi saat ini belum dapat berbuat banyak untuk memperbaikinya mengingat anggaran yang dialokasikan melalui APBD pada 2015 ini hanya untuk pendataan saja.

“Anggaran yang dikucurkan tahun ini baru untuk pendataan ulang sektor sanitasi di Kota Bekasi,” katanya.

Menurut dia, kondisi MCK akan ikut didata untuk kemudian disusun rencana program kerja dan kegiatan di tahun 2016 yang didanai APBD Kota Bekasi.

Menurut dia, kegiatan pendataan itu merupakan bagian dari penerapan program sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas) guna menigkatkan kesehatan masyarakat di wilayah padat, kumuh dan miskin.

Data melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Bekasi menyebutkan 40 persen penduduk Kota Bekasi menggunakan sanitasi, dan sisanya masih buang air besar di sembarang tempat khususnya di wilayah padat kumuh dan miskin.

Sejak 2011, Pemkot Bekasi telah merealisasikan pembangunan MCK plus-plus dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk menyediakan air baku bersih dan biogas untuk kebutuhan warga secara komunal di 12 kecamatan di Kota Bekasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid