Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, mengembangkan pengelolaan sampah, untuk diolah menjadi produk kompos atau pemupukan berbagai taman kota setempat.
“Kebijakan pemkot memanfaatkan berbagai sampah organik untuk dibuat kompos dan selanjutnya untuk pemupukan tanaman bunga di berbagai taman kota,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemkot Magelang Joko Suparno di Magelang, Sabtu (21/2).
Dia mengatakan sejak tahun lalu, kompos yang diproduksi oleh warga dibeli oleh pemkot untuk memupuk tanaman bunga di berbagai taman kota. Hingga saat ini, katanya, kompos buatan warga masih relatif sedikit, sehingga sebagian pupuk lainnya untuk pemenuhan seluruh kebutuhan, masih didatangkan dari pihak lain.
“Kalau sampai sekarang kompos buatan warga masih sedikit, kekurangan dibeli dari pihak lain. Ke depan semua kompos produk warga sepanjang memenuhi syarat akan kita beli,” katanya.
Menurut dia, sampah anorganik digunakan pemkot setempat sebagai sarana mendorong kreativitas dan inovasi warga dengan menjadikan berbagai macam barang yang memiliki manfaat, seperti dibuat tas dan stopmap.
“Sampah anorganik dimanfaatkan untuk tas, stopmap dan sebagainya yang kemudian dibeli pemkot untuk keperluan rapat, seminar, dan sebagainya,” ujar dia.
Dia mengatakan Kota Magelang meliputi 17 kelurahan dan tiga kecamatan dapat memproduksi sampah organik.
“Supaya program itu berkelanjutan, Pemkot Magelang menyediakan fasilitator yang jumlahnya 20 orang di luar pegawai negeri sipil. Mereka terdiri atas satu fasilitator tingkat kota, tiga tingkat kecamatan dan 17 tingkat kelurahan,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu

















