Palu, aktual.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Sulawesi Tengah mengingatkan warganya agar memastikan keamanan rumah sebelum ditinggal pergi berlibur ke luar kota pada momen Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

“Kelalaian terkadang bisa memicu terjadinya kebakaran. Oleh karena itu bagi masyarakat yang ingin melaksanakan Natal bersama saudara maupun kerabat di luar kota paling tidak menitip pesan kepada tetangga, agar tetangga bisa memantau setiap saat kondisi rumah,” ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Palu, Sudaryano R Lamangkona di palu, Rabu (18/12).

Masyarakat juga di minta, agar memeriksa seluruh perangkat kelistrikan rumah dan memastikan semua barang elektronik tidak dalam posisi terhubung dengan listrik sebelum bepergian, termasuk komponen peralatan memasak yang berpotensi menimbulkan percikan api.

“Jika rumah di tinggal kosong maka regulator tabung elpiji perlu dilepas agar gas tidak berhubungan langsung dengan kompor, ini semua untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” tambah Sudaryano.

Dia menilai, berkaca pada pengalaman libur Lebaran Idul Fitri lalu sejumlah rumah warga terbakar karena pemilik rumah tidak memastikan kondisi rumahnya dalam keadaan aman, akibatnya terjadi hubungan arus pendek yang menimbulkan kobaran api.

Menurut dia, setiap momen memiliki potensi musibah olehnya masyarakat paling tidak memiliki pengetahuan tentang bahaya ancaman kebakaran agar proses pencegahan cepat dan tepat.

Guna mengantisipasi ancaman kebakaran, Pemkot Palu setiap saat menyiagakan para personel di setiap unit kerja 24 jam termasuk armada untuk mendukung kegiatan operasi penanggulangan kebakaran.

“Kami juga dilibatkan dalam operasi bersandi Lilin Tinombala untuk pengaamanan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 berama Polri, TNI dan unsur-unsur terkait lainnya,” ungkap Sudaryano.

Hingga pertengahan Desember 2019, katanya Pemkot Palu telah menangani sebanyak 154 kasus kebakaran, meningkat di banding 2018 yang hanya menangani 104 kasus kebakaran.

Meningkaknya kasus kebakaran diakibatkan peralihan musim sehingga terjadi cuaca ekstrim yang melanda kota Palu beberapa bulan terakhir yang berdampak pada banyaknya lahan tidur terbakar. (Eko Priyanto)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin