Semarang, Aktual.co —  Pemerintah Kota Semarang menyiapkan ‘kartu sakti’ sehat sebanyak 103.782 atau setara 21,49 persen dari total jumlah penduduk miskin mencapai 373.878 jiwa.

Kartu yang dinamakan Kartu Semarang Sehat (KSS) telah diluncurkan pada rangkaian kegiatan momen Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-50.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr Widoyono mengatakan, peluncuran KSS dilakukan sebagai antisipasi untuk warga miskin yang tidak menerima Kartu Indoensia Sehat (KIS) dari pemerintah pusat

“Ini artinya, KSS diberikan bagi warga yang tidak ter-cover KIS. Sehingga, kemungkinan kecil warga miskin yang tidak dapat KIS. maka  memiliki kartu sakti ini. Karena daftarnya by addres by name,” jelas dia di Balai Kota Semarang, Kamis (13/11).

Ia menuturkan, KSS dapat dimanfaatkan bagi warga miskin untuk berobat segala jenis penyakit dan rawat jalan khusus di rumah sakit kelas tipe III, selain itu dikenakan biaya tambahan.

“Warga Semarang yang tidak masuk daftar warga miskin dalam program KIS, bisa dicover lewat pemberian Kartu Semarang Sehat. Syaratnya, mereka harus membawa Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM),” urainya.

Tercatat pada 2013, dari total jumlah keseluruhan penduduk 1.739.989, diantaranya jumlah warga miskin (TKPKD) berkisar 373.878 yang sebagian telah menerima kartu jamkesmaskot dan BJPS baru mencapai 270.096. “Sisa warga miskin yang tidak tercover jaminan kesehatan mencapai 103.782 jiwa. Jumlah itu penerima KSS yang menjadi tanggungjawab kami,” ujar dia.

Ia menyampaikan mekanisme pembagian kartu sakti milik rencanan akan dibagi dalam dua tahap. Pada  tahap pertama akan dibagikan sekitar 782 kartu sebelum akhir tahun 2014, sedangkan sisanya dibagikan pada tahun 2015.

Pihaknya menyebut kebutuhan pencetakan kartu sebanyak 103.782 menyedot anggaran sebesar Rp500 juta bersumber dari APBD tingkat II Kota Semarang TA 2014. Sedangkan anggaran kesehatan secara keseluruhan bagi warga miskin pada 2014 sebesar Rp34 miliar. “Anggaran kesehatan pada 2015 kurang lebih sama tahun 2014. Kira-kira sebesar Rp34 miliar yang telah disetujui,” terang dia.

Pemkot Semarang mematok tarif pelayanan KSS sesuai standar RSUD Ketileng. Selain itu, KSS dapat dipakai diseluruh rumah sakit di Kota Semarang, terkecuali RS Colombia Asia, RS Hermina, RS. Tlogorejo, dan RS. Elisabeth

“KSS akan dibagikan melalui puskesmas-puskesmas dan 16 kecamatan, dan kelurahan. Bentuk kartunya seperti anjungan tunai mandiri yang dilengkapi barcode,” tutur Widoyono.

Adapun KKS ini dapat  dipergunakan untuk rawat inap jalan, rawat inap rumah sakit, biaya gratis berobat dan biaya inap kelas III. Artinya, segala biaya klaim kesehatan yang ditimbulkan akibat-akibat tertentu, KKS hanya mengacu pada standar pembiayaan.

“Begini, semisal rawat inap kelas III mau pindah kelas II itu tidak boleh, kecuali rawat inap kelas III penuh. Pembelian obat harus sesuai ketentuan pihak rumah sakit yang menyelenggarakan KKS,” terang dia.

Artikel ini ditulis oleh: