Surabaya, Aktual.co — Sebanyak 16 Warga Negara Indonesia (WNI) dinyatakan hilang di Turki, yang diumumkan oleh kementrian luar negeri, sebanyak 10 warga tersebut merupakan warga asal Surabaya, Jawa Timur. Dan Pemerintah Kota Surabaya, sejauh ini belum mengetahui secara pasti kebenarannya.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, M Fikser, mengatakan Pemkot Surabaya belum berani menyatakan jika 10 orang yang dirilis tersebut apakah benar-benar warga Surabaya atau bukan. Sebab, sampai saat ini Pemkot Surabaya masih melacak nama-nama tersebut di database kependudukan Surabaya.

“Bisa saja nama-nama tersebut bukan nama sebenarnya. Apalagi, sampai detik ini, Pemerintah Kota Surabaya juga belum mendapat laporan resmi dari kementrian,” ujar Fikser kepada aktual.co di Suarabaya, Sabtu (7/3).

Fikser mengatakan, pengecekan baru dilakukan sore tadi, setelah mendapat informasi dari beberapa media.

Ditegaskan Fikser, kalaupun mereka adalah warga Surabaya, pemerintah juga tidak berani mengumumkan secara detail alamat-alamat atupun nama aslinya, karena dikhawatirkan terjadi polemik mengingat mereka yang hilang diberitakan diduga terlibat jaringan ISIS.

Seperti diketahui, romobongan WNI berangkat dalam rangka tour ke Turki dari Jakarta dengan menggunakan travel smailing tour. Namun, ke-16 WNI tersebut memisahkan diri dari rombongan dan belum kembali. Dari 16 tersebut, 10 diantaranya warga Surabaya dan sisanya warga Surakarta.

Artikel ini ditulis oleh: