Surabaya, Aktual.com – Pemerintah Kota Surabaya belum merencanakan pembelian mobil laboratorium polymerase chain reaction (PCR) untuk penanganan COVID-19 karena sudah terbantu mobil PCR dari Badan Intelejen Negara (BIN) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Gugus Tugas Penangan COVID-19 pada saat rapat sudah mengatakan kalau pemkot belum ada rencana membeli mobil PCR,” kata Ketua Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya Khusnul Khotimah di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, Mobil PCR dari BIN selama ini terbukti mampu melakukan tes cepat dan swab COVID-19 sebanyak 500-600 orang dalam sehari, sedangkan Mobil PCR dari BNPB mampu melakukan tes cepat dan swab sebanyak 100-270 orang.
Diketahui Pemkot Surabaya mendapat bantuan 4 unit mobil PCR yakni 2 dari BNPB dan 2 dari BIN. Selain itu, pemkot juga mendapatkan bantuan alat PCR dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) yang saat ini ditempatkan di Rumah Sakit Adi Husada serta bantuan alat PCR dari BNPB yang diletakkan di Rumah Sakit Husada Utama.
Sedangkan bantuan alat PCR dari BIN yang baru datang saat ini di letakkan di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Surabaya sambil menunggu renovasi Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Surabaya selesai.
“Nantinya jika Labkesda milik Pemkot Surabaya telah selesai direnovasi, maka bantuan alat PCR dari BIN akan di pindahkan ke sana,” ujarnya.
Hingga saat ini Pemkot Surabaya sudah melakukan tes cepat terhadap 28.028 orang, 10 persennya dari jumlah tersebut dinyatakan reaktif.
Sedangkan dari 1.135 orang yang ikut uji swab, yang sudah keluar hasilnya sebanyak 830 orang. Dari 830 orang tersebut sekitar 414 orang dinyatakan positif COVID-19.
Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana sebelumnya sepakat jika Pemkot Surabaya mempunyai mobil PCR sendiri untuk keperluan tes cepat dan swab COCID-19 bagi warga Surabaya.
“Nanti saya usulkan ke Bu Wali Kota (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) untuk beli sendiri. Kita bisa kok,” ujarnya.
Pernyataan Whisnu tersebut menyikapi adanya polemik antara Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim terkait pengalihan mobil pinjaman BNPB yang mestinya untuk Surabaya tapi dialihkan ke Lamongan dan Tulungagung oleh Satuan Gugus Tugas COVID-19 Jatim.
Menurut Whisnu, tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi mengenai mobil laboratorium PCR itu karena semua bertujuan baik yakni sama-sama untuk kepentingan masyarakat.(Antara)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Warto'i