Jakarta, Aktual.co —Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Banten, akan menjadikan kampung yang terletak di Jalan Darussalam Batusari, Batuceper, menjadi Kampung Budaya ‘Beksi’.
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan kata ‘Beksi’ sendiri dikenal di Tangerang dengan Silat Beksi. Yang bisa dikenali dari gerakan yang cepat dan banyak permainan tangan, dan sekilas jadi mirip dengan Aikido atau bela diri asal Jepang, ternyata berasal dari Tangerang.
Kata beksi aslinya berasal dari bahasa Tiongkok, Bek berarti pertahanan, Si berarti empat, sehingga Beksi berarti empat pertahanan.
Ujar Arief, silat beksi merupakan bentuk akulturasi budaya antara para penduduk asli dengan pendatang. Yakni antara budaya Tiongkok dan Betawi. Silat itu sendiri diciptakan Lie Cheng Oek, warga keturunan Tionghoa yang tinggal di Tangerang.
“Beksi ini warisan budaya yang harus terus kita lestarikan,” kata dia, saat membuka Pesta Rakyat Betawi di Sanggar Beksi Betawi Marhali di Kelurahan Batusari, Kecamatan Batuceper, di Tangerang, Minggu (22/2).
Upaya melestarikan silat beksi, ujar dia, dilakukan untuk melestarikan budaya dan sebagai langkah awal menjadikan Kota Tangerang sebagai kota yang layak dikunjungi atau menjadi daerah tujuan wisata.
“Kalau wisatanya bagus, kegiatan ekonomi masyarakat juga akan meningkat,” kata Arief.
Menurut dia, warga Kota Tangerang yang berasal dari berbagai suku bangsa, menyimpan banyak potensi budaya yang menjadi ciri khas kota industri tersebut.
Namun, sambungnya, pengembangan Kampung Budaya tersebut akan berjalan optimal bila ada peran aktif masyarakat.
“Makanya kita punya Gerakan Tangerang Ayo, Ayo berbuat untuk Kota yang kita cintai, Ayo menjaga kebersihan dan Ayo membangun kota ini bersama-sama,” papar dia.
Artikel ini ditulis oleh:

















