Jakarta, Aktual.com – Tingginya angka stunting atau kondisi kurang gizi anak Balita masih menjadi permasalahan yang belum selesai di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 masih cukup tinggi yakni sebesar 24,4 persen. Angka tersebut jauh lebih rendah atau mengalami penurunan 6,4 persen dari tahun 2018 yang berkisar 30,8 persen.
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang memiliki sejumlah cara dan strategi untuk menangani permasalahan stunting. Salah satunya dengan meningkatkan kualitas sanitasi atau kebersihan lingkungan di wilayah Tangerang.
Guna mendukung hal tersebut, Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kota Tangerang melakukan kegiatan pembangunan jamban keluarga di titik-titik lokasi kelurahan yang menjadi lokus (tempat) tujuan penurunan dan pencegahan stunting. Selain meningkatkan akses sanitasi, tujuan pembangunan tersebut untuk menambah kepemilikan jamban keluarga di kota Tangerang.
Dalam situasi sekarang, akses sanitasi layak didefinisikan sebagai ketersediaan akses terhadap fasilitasi yang memenuhi syarat kesehatan. Antara lain kloset menggunakan leher angsa, tempat pembuangan akhir tinja menggunakan tangka septik atau sistem pengolahan air limbah (SPAL)/Sistem Terpusat.
“Warga Kota Tangerang sudah 100 persen memiliki akses terhadap sanitasi layak. Namun masih ada yang mendapatkan akses tersebut melalui sarana umum seperti MCK,” kata Sekdis Perkimtan Kota Tangerang, Widi Hastuti dalam rilis yang diterima aktual di Jakarta pada Senin (7/11).
Widi menjelaskan, pada tahun 2022 ini, Dinas Perkimtan Kota Tangerang akan membangun 20 unit jamban keluarga di dua lokasi kelurahan, yakni Kelurahan Belendung di Kecamatan Benda dan Kelurahan Batusari di Kecamatan Batuceper. Hingga saat ini, pelaksanaan pembangunan masih terus berlangsung.
“Pembangunan jamban keluarga diharapkan akan meningkatkan jumlah warga yang memiliki jamban sendiri, sehingga kualitas sanitasnya meningkat.” terang Widi.
“Peningkatan kualitas sanitasi ini akan mendorong peningkatan kualitas kesehatan warga dan pada akhirnya juga dapat mengurangi kejadian stunting,” ujar Widi.
Sebagai informasi, akses masyarakat Kota Tangerang terhadap sanitasi layak sudah berada pada level 100 persen. Pembangunan jamban ini tentu akan membuat akses penduduk Kota Tangerang terhadap sanitasi layak menjadi semakin baik.
Artikel ini ditulis oleh:
As'ad Syamsul Abidin