Palu, Aktual.com – Lebih dari 100 santri di pesantren Alkhairaat Tolitoli, Sulawesi Tengah terpaksa ikut mengungsi karena kawasan pemondokannya ikut terkena dampak banjir besar yang melanda daerah itu Sabtu malam.
“Anak-anak kita ini untuk sementara saya tampung di lantai dua rumah saya. Karena pondok mereka belum bisa ditempati tidur malam ini,” kata pimpinan pondok Pesantren Alkhairaat Tolitoli M Marjan dihubungi dari Palu, Sabtu (3/6) malam.
Pesantren Alkhairaat Tolitoli menampung 150 santri di Kampung Arab, Kelurahan Baru tersebut tergenang air banjir dengan ketinggian hingga di dalam ruangan mencapai 50 centimeter.
Marjan mengatakan saat banjir datang, perangkat elektronik pesantren seperti komputer masih sempat diselamatkan. Namun mesin cuci dan kulkas yang selama ini digunakan santri ikut terendam banjir.
“Tidak sempat lagi kita selamatkan,” katanya.
Dia mengatakan santri putera dan puteri untuk sementara digabung pada lantai dua di kediamannya, yang hanya bersebelahan jalan dengan kompleks pesantren tersebut.
Selain santri dirinya juga menampung sejumlah warga sekitar yang rumahnya tidak bisa ditempati karena masih tergenang banjir.
“Di jalan raya, depan pesantren ketinggian air mencapai satu meter. Makanya di dalam rumah ini air naik sampai setengah meter,” katanya.
Dia mengatakan selama pesantren tersebut berdiri dan beberapa kali banjir menerjang Tolitoli, baru kali ini banjir terbilang besar hingga menggenangi dalam pesantren.
Hingga menjelang pukul 24.00 WITA, kata Marjan, listrik di Tolitoli masih padam sehingga menjadi kendala bagi santri dan warga lainnya di tengah genangan banjir. Cuaca di Tolitoli sendiri sudah mulai cerah dan hujan sudah redah namun hujan rintik masih turun. (ant)
Artikel ini ditulis oleh: