Jakarta, Aktual.com — Pemerintah Provinsi Bali akan kembali menggelar kegiatan pementasan seni budaya bertajuk “Bali Mandara Mahalango” dari 12 Juli-28 Agustus 2015 sebagai salah satu upaya memaksimalkan fungsi Taman Budaya Denpasar.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memupuk kecintaan masyarakat terhadap budaya Bali yang adiluhung sekaligus memberi ruang berkesenian bagi kelompok dan komunitas seni baik tradisional dan modern dengan mengoptimalkan fungsi Taman Budaya sebagai pusat kesenian dan budaya Bali,” kata Kepala Biro Humas Pemprov Bali I Dewa Gede Mahendra Putra, di Denpasar, Jumat.
Ia mengemukakan kegiatan yang digelar untuk kedua kalinya ini sedikit berbeda dengan penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB). Menurutnya PKB menjadi wadah peragaan dan pementasan karya-karya seni yang merupakan pelestarian kesenian klasik/tradisional budaya Bali.
“Sedangkan Bali Mandara Mahalango memperagakan atau mementaskan karya-karya seni baik seni pertunjukkan maupun seni rupa yang merupakan hasil pengembangan kesenian klasik/tradisional, kreasi baru, dan kontemporer/eksperimental yang berbasis seni budaya Bali,” ucapnya.
Sanggar-sanggar seni tari yang akan pentas dalam acara tersebut, lanjut dia, adalah berbagai sanggar yang mengajukan diri sebagai pengisi acara, dan telah diseleksi sebelumnya oleh tim kurator yang terdiri dari seniman, budayawan dan praktisi seni.
Dewa Mahendra menambahkan, kegiatan akan dikemas dalam materi pagelaran kesenian yang didukung pula oleh kegiatan pameran pembangunan Provinsi Bali tahun 2015 dalam rangka HUT ke-57 Pemprov Bali Tahun 2015, HUT ke-70 Kemerdekaan RI, Bali Mandara Award, Final Pemilihan Jegeg Bagus Bali, serta pameran industri kerajinan dan kuliner.
Ia mengatakan kegiatan ini akan dilaksanakan sebulan lebih pasca Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-37 tahun ini, yaitu mulai tanggal 12 Juli-28 Agustus 2015 bertempat di Taman Budaya Denpasar dan melibatkan sekitar 65 sekaa/sanggar/yayasan seni.
Di sisi lain, Dewa Mahendra mengajak seluruh masyarakat untuk menyaksikan secara langsung pagelaran seni yang dipentaskan dari pukul 19.00 Wita sampai dengan selesai. Khusus di hari Sabtu dan Minggu digelar dua pertunjukan di panggung yang berbeda.
“Dengan datang dan menyaksikan secara langsung kami harapkan akan menumbuhkan kecintaan kita terhadap kesenian dan kebudayaan Bali,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh: