Jakarta, Aktual.co —Sistem penggalangan atau sumbangan dana Palang Merah Indonesia yang banyak dijumpai di bioskop, restoran, hotel dan tempat lainnya, rencananya akan dihapus Pemprov DKI.
Menurut Asisten Kesejahteraan Masyarakat (Askesmas) Sekda Provinsi DKI Jakarta, Bambang Sugiyono bahwa sumbangan yang selama ini tersebar dibeberapa tempat-tempat hiburan membuat masyarakat merasa keberatan.
“Ada rasa khawatir di masyarakat kalau hasil sumbangan mereka tidak sampai ke PMI, tapi ke oknum yang mau cari keuntungan pribadi. Itu ujung-ujungnya membuat buruk citra dari pemerintah,” katanya kepada wartawan, Senin (15/12).
Dengan adanya rasa khawatir tersebut,maka lanjut Bambang pemerintah dalam hal ini Pemprov DKI berinisiasi mengganti mekanisme sumbangan PMI dari manual menjadi autodebet. Hal itu dimaksudkan untuk menghindari terjadinya penyimpangan dana di lapangan.
“Memang kita akui dengan dihapuskannya kupon, pendapatan PMI akan berkurang. Tapi itu bisa diatasi, anggota PMI nanti kita pacu agar lebih kreatif dalam meminta donasi,” tambahnya.
Ia mengutarakan, di lapangan, kupon dana PMI banyak yang diduplikasi oknum tertentu untuk mengeruk keuntungan pribadi. Kondisi itu diperparah dengan tidak adanya petugas yang bertugas mengawasi penyebaran kupon.
“Yang terjadi di lapangan saat ini, pihak PMI menyebarkan ribuan kupon ke seluruh wilayah DKI. Tapi tidak ada yang mengawasi,” ucapnya.
Menurut Bambang, sudah saatnya segala transaksi wajib maupun sukarela dilakukan secara online. Selain praktis, hal ini juga dapat mengembalikan kepercayaan dari masyarakat terhadap pemerintah.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid
















