Namun, pihaknya masih menemui beberapa kendala dalam pelaksanaan program Jak Lingko, seperti tidak meratanya Jak Lingko ke berbagai pemukiman dan pola pikir masing-masing pihak pengusaha yang lebih condong memikirkan keuntungan.
“Sekarang Pemda sudah mengayomi. Semua proses dilalui, terutama pola pikir pihak koperasi yang harus berubah,” tambahnya.
Secara sistem, perubahan nama program Ok Otrip menjadi Jak Lingko dan Ok Otrip tidak ada perbedaan selain perubahan nama dan makna.
Nama program OK Otrip mulai diperkenalkan ketika Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berkampanye dalam Pilkada DKI 2017 yang merupakan program transportasi satu harga untuk satu kali perjalanan.
Program ini pertama kali diuji coba pada 15 Januari 2018 dan sempat diperpanjang hingga empat kali sampai akhirnya ditetapkan dan ditandai dengan penandatanganan MoU antara Transjakarta dan operator angkutan kecil.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid