“Sambil menunggu pencairan dana tersebut, kami juga meminta seluruh rumah sakit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI agar menyediakan imunisasi mandiri dengan biaya Rp50.000 per orang,” ungkap Koesmedi.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan pemberian vaksin antidifteri kepada orang dewasa dilakukan karena telah terjadi peningkatan penderita selama periode 2014 hingga 2017.

Pada 2014, terjadi empat kasus. Kemudian meningkat menjadi 10 kasus pada 2015. Lalu bertambah lagi pada 2016 menjadi 17 kasus dan pada 2017 jumlahnya kembali meningkat menjadi 109 kasus.

“Oleh karena itu, terkait pemberian vaksin antidifteri itu, kami akan melakukan pendataan jumlah warga dewasa. setelah itu, baru dilakukan kalkulasi kebutuhan anggaran untuk pengadaan vaksin,” tutur Anies.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid