Petugas Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru berusaha memadamkan bara api ketika terjadi kebakaran di lahan gambut di Pekanbaru, Riau, Minggu (13/3). Untuk mencegah meluasnya kebakaran lahan dan hutan yang mengakibatkan kabut asap, Satgas Karlahut Propinsi Riau terus melakukan pemadaman baik darat maupun udara dan berpatroli di kawasan-kawasan yang kerap terjadi kebakaran lahan dan hutan. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/pd/16

Pekanbaru, Aktual.com – Pemerintah Provinsi Riau menyebutkan berdasarkan data dari BPS setempat lahan gambut kritis di daerah itu tercatat sebanyak 2,4 juta hektar sedangkan yang masih baik 1,5 juta hektar.

Penyebabnya, karena selama dua dasawarsa terakhir, konversi lahan gambut terutama menjadi lahan pertanian, perkebunan kelapa sawit dan kayu kertas diperkirakan telah merusak lahan gambut dengan segala fungsi ekologisnya, kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Sabtu (11/3).

Provinsi Riau memiliki lahan gambut terluas di Pulau Sumatera, yaitu 5,09 juta hektar atau 56,42 persen dari luas total lahan gambut di Sumatera.

“Selain itu, Riau juga mempunyai lapisan gambut terdalam di dunia, yaitu mencapai 16 meter, terutama di wilayah Kuala Kampar.”

Disamping itu, lanjutnya Provinsi Riau juga memiliki kawasan hutan yang saat ini seluas 5,43 juta hektar yang pada usulan rencana program tahun 2017 ini Pemerintah Provinsi Riau menganggarkan sebesar Rp8,3 miliar dalam program pelestarian hutan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu