“Mereka nanti akan diikutsertakan dalam sebuah pelatihan selama tiga hari di Padang. Biaya mereka ditanggung Dinas Kebudayaan Sumbar. Usai pelatihan tersebut, semua peserta akan menyesuaikan kembali naskahnya. Naskah yang sudah disesuaikan tersebut yang akan diadu untuk penilaian akhir,” katanya.

Sumbar dengan akar budaya Minangkabau, memiliki tradisi tutur yang kuat dan menyebar hampir di seluruh nagari (desa). Banyak cerita rakyat yang tumbuh melalui tradisi lisan itu.

Namun seiring waktu dan perkembangan zaman tradisi itu mulai tergerus dan menghilang. Dikhawatirkan, tanpa upaya pendokumentasian, cerita rakyat itu benar-benar punah dari Minangkabau.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid