Sementara Sumadyana menambahkan, Program Desa Antikorupsi telah membuka jalan bagi pemuda untuk berani bersuara dalam pembangunan desa. Jika selama ini sikap pemuda cenderung pasif, kini mereka mulai berperan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan.

“Termasuk dalam mencegah korupsi meski masih terbatas, paling diskusi saja, karena ruangnya juga terbatas belum jadi kesadaran bersama,” ungkapnya.

Dia berharap Program Desa Antikorupsi dapat mencakup seluruh desa, sehingga pencegahan korupsi kelak menjadi Gerakan Bersama seluruh masyarakat desa.

“Terus terang kami bangga mendengar desa kami direkomendasi jadi desa antikorupsi. Ini menambah semangat pemuda di sini,” tambahnya.

Sumadyana meyakini Desa Antikorupsi yang digagas Firli dkk akan lebih masif serta terasa dampaknya bila dipimpin langsung oleh presiden selaku kepala negara. Terlebih ke depan ada kemungkinan dana desa terus ditambah demi kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa.

“Itulah alasan kami dukung Pak Firli maju Presiden, beliau harus pimpin desa-desa,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin