Di luar itu, yang terbaru, kata Ferdy, peristiwa ditangkapnya oknum jurusita salah satu pengadilan negeri Jakarta oleh Satgas mysterious shopper MA karena diduga terlibat suap penanganan perkara, Rabu (17/5/2023), jadi bukti lain konsistensi kebijakan Ketua MA.
“Namun rupanya, di tengah kerja keras memperbaiki dan mengembalikan marwah peradilan, para mafia dan makelar kasus tidak tinggal diam,” ujarnya.
Dengan memanfaatkan oknum-oknum tertentu, mereka terus berupaya menggembosi dan mendegradasi MA. Ragam cara dilakukan mulai dari modus tersembunyi yang ditujukan untuk memengaruhi atau mengintervensi putusan hakim, hingga modus terang-terangan dengan membuat isu dan opini yang menyerang lembaga dan pimpinan MA.
Belakangan, serangan terhadap MA makin masif dan bertubi-tubi. Isu negatif murahan sengaja dihembuskan untuk mendeligitimasi kinerja Ketua MA. Kuat dugaan, serangan tersebut digerakkan oleh mafia hukum yang gerah, kalap, dan tidak senang dengan Ketua MA.
“Kami yakini, serangan itu tidak akan berhenti sampai orang-orang yang berintegritas benar-benar tersingkir dari kursi pimpinan dan petinggi MA,” ungkap Ferdy.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin