“‎Jokowi dianggap tak punya beban masa lalu, sehingga ia sempat dianggap sebagai calon yang punya komitmen tampilan sederhana,” kata Dahnil.

Dahnil menuturkan, catatan hitam pihaknya terhadap Jokowi terlihat dari pembiaran orang nomor satu di Indonesia itu dalam berbagai upaya pelemahan pemberantasan korupsi.‎ Termasuk, dalam kasus Novel Baswedan dan Pansus Hak Angket DPR terhadap KPK.

Pasalnya, Dahnil melihat sikap Jokowi atas kasus-kasus tersebut dianggap tidak jelas. Ia menyebut, tindakan yang diambil Jokowi dalam kasus pemberantasan korupsi justru bersifat politis.

“Sikapnya tidak jelas, hanya retorika. Menurut saya dia lebih dominan dalam tindakan politik. Terlalu banyak memikirkan untung atau rugi dalam sisi kekuasaan,” ujar Dahnil.

Lebih lanjut, terkait sikap Jokowi yang selalu menyerahkan berbagai hadiah atau barang yang diterimanya kepada KPK, Dahnil menilai hal itu cuma sekedar pencitraan. Menurutnya, semangat pemberantasan korupsi tak cukup hanya dilakukan dengan cara semacam itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid