Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhamamdiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan jika krisis kemanusiaan di Myanmar yang menimpa etnis Rohingya, merupakan murni masalah kemanusiaan.
Ia pun enggan mencampur adukkan masalah ini kedalam problematika politik di dalam negeri.
“Padahal isu Rohingya adalah isu kemanusiaan, solidaritas, yang harus dibangun adalah, seharusnya kita tidak menggunakan isu Rohingya, pembantaian di sana, sebagai isu politik dalam negeri,” ujar Dahnil ditemui di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Selasa (5/9).
Bagi Dahnil, penyeretan isu Rohingya ke dalam ranah politik di Indonesia memang tidak sepenuhnya haram. Hanya saja, ia menyarankan jika hal ini sebaiknya dilakukan dengan cara yang lebih halus.
“Kalau mau mendorong pemerintah (Indonesia) melakukan kepeduliannya, ya dorong saja. Tapi jangan digunakan kemudian menuduh, menegaskan, siapapun yang seolah-olah tak peduli dan lambat reaksinya,” lanjut dia.
Dengan demikian, ia pun menyerukan agar upaya kotor yang dilakukan pihak tertentu kepada pihak lainnya, segera dihentikan. Ia menyarankan agar masyarakat Indonesia cukup terfokus pada permasalahan kemanusiaan sebagai aspek utama dalam krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar.
Lebih lanjut, Dahnil menyatakan jika permasalahan ini seharusnya menjadi pembelajaran tersendiri bagi masyarakat Indonesia, agar hal yang serupa tidak terjadi di Tanah Air.
“Jadi mohon semua pihak berhenti menggunakan isu Rohingya sebagai isu politik. Kalau ada yang menggunakan isu Rohingya sebagai isu politik maka itu adalah tindakan politik yang memuakkan,” tandasnya.
Krisis kemanusiaan di Myanmar muncul pasca tindakan sewenang-wenang militer kepada etnis Rohingya. Militer Myanmar dilaporkan melakukan genosida kepada etnis Rohingya yang tercatat bukan sebagai warga negaranya.
Laporan Teuku Wildan
Artikel ini ditulis oleh: