Ilustrasi-Pemudik
Bandung, Aktual.com – PT Jasa Marga menyebutkan pemudik yang melakukan perjalanan lewat jalan tol dari arah Bandung ke Jakarta berpotensi masih bisa menggunakan dua lajur di ruas Tol Jakarta-Cikampek ketika ada penerapan rekayasa lalu lintas one way atau satu arah.
Senior General Manager Jasa Marga Metropolitan Toll Road Regional Division Widiyatmiko Nursejati mengatakan saat ini ruas Tol Jakarta-Cikampek sudah diperlebar menjadi empat lajur plus bahu jalan.
Sehingga menurutnya rekayasa one way tidak seutuhnya dilakukan mengingat pergerakan ke arah barat masih memungkinkan.
“Ini nanti pada kondisi lalu lintas padat, contra flownya bisa dua sampai tiga lajur, dengan adanya empat lajur yang existing ditambah satu bahu jalan, sehingga bila ada contraflow tiga lajur, harapannya masih bisa dua lajur melayani ke arah Jakarta,” kata Widiyatmiko di Kantor Jasa Marga Pasteur Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (10/4).
Dia pun menyarankan rekayasa satu arah itu dilakukan mulai dari Simpang Susun Dawuan menuju ke arah timur menuju ke Tol Cipali  sehingga lalu lintas yang berasal dari Bandung tetap bisa mengakses jalan tol.
Selain itu, menurutnya, Jasa Marga juga berkoordinasi dengan kepolisian guna mengantisipasi adanya kepadatan dari arah Bandung atau Tol Cipularang menuju ke arah timur. Karena, kata dia, momen mudik itu berpotensi juga menyebabkan kepadatan ke barat maupun ke timur.

“Bilamana dirasa tadi ada antrean, ada hambatan, lalu ekornya sampai ke Tol Sadang, otomatis kepolisian akan melakukan pengaturan di Tol Sadang, contohnya yang ke arah Cirebon itu dibuang dulu ke arah Sadang,” katanya.
Meski begitu, menurutnya, hal-hal tersebut pun masih tergantung pada diskresi kepolisian nantinya ketika memasuki momen mudik.
Dia pun memprediksi puncak arus mudik bakal terjadi pada 19 April 2023 atau H-3 menuju Idul Fitri 1444 Hijriah. Sedangkan puncak arus balik menurutnya terjadi pada dua tahap, yakni pada 25 April 2023 dan 30 April 2023.
Untuk itu, ia pun mengimbau para pemudik guna menghindari perjalanan di waktu puncak arus mudik maupun arus balik. Selain itu, pemudik pun diimbau untuk mengikuti arahan petugas di lapangan.
“Hindari juga perjalanan di waktu-waktu favorit, seperti sehabis waktu sahur atau setelah berbuka puasa,” kata Widiyatmiko.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu