Ilustrasi - Pemudik Gunakan Kapal

Situbondo, Aktual.com – Ratusan pemudik tujuan Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Madura, akhirnya diangkut menggunakan kapal perbantuan Kementerian Perhubungan setelah tiga hari mereka telantar selama tiga hari di Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, Minggu (7/4).

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Panarukan Situbondo Herlan Aprilyanto menyebut ada sebanyak 303 orang pemudik tujuan Pulau Raas bisa terangkut menggunakan kapal perbantuan Kementerian Perhubungan, yakni Kapal Negara (KN) Bima Sakti Utama pada hari ini.

“Alhamdulillah pada hari ini pemudik tujuan Pulau Raas bisa terangkut menggunakan kapal navigasi Kemenhub pada hari ini, tapi ini khusus muatan orang saja,” katanya kepada wartawan di Situbondo.

Dia merinci, dari sebanyak 303 orang penumpang warga Pulau Raas itu, 85 penumpang anak-anak, 15 penumpang balita dan sisanya 203 orang adalah penumpang dewasa.

Herlan mengatakan bahwa Kapal Negara Bima Sakti Utama itu merupakan kapal navigasi yang diperbantukan mengangkut pemudik yang tidak mendapatkan tiket kapal feri rute Jangkar-Raas, karena keterbatasan kapal laut yang beroperasi di lintasan penyeberangan Situbondo-Madura.

“Karena ini kapal negara yang diperbantukan mengangkut pemudik, tidak ditarik tiket atau gratis,” ujarnya.

Salah seorang pemudik tujuan Pulau Raas, Sumiyati mengaku senang pemerintah tanggap dengan mendatangkan kapal perbantuan untuk mengangkut mereka setelah tiga hari terlantar di Pelabuhan Jangkar, Situbondo.

“Ke depan kami berharap kepada pemerintah menambah jadwal keberangkatan atau tri rute Jangkar-Raas, sehingga kami tidak harus menunggu sampai dengan tiga hari di pelabuhan,” ujarnya.

Dari pantauan, seorang wanita yang sedang hamil muda nyaris pingsan dan harus mendapatkan penanganan medis karena kelelahan antre menunggu di pintu dermaga pelabuhan.

KN Bima Sakti Utama bertolak dari Pelabuhan Jangkar ke Pulau Raas sekitar pukul 11:00 WIB dengan mengangkut pemudik sebanyak 303 orang penumpang.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra