Kupang, Aktual.co — Puluhan mahasiswa Kelompok Cipayung yaitu PMKRI, HMI, GMNI dan PMII Cabang Kupang, yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat NTT Tolak Perdagangan Manusia, menggelar aksi unjuk rasa ke DPRD NTT, Rabu (3/12).
Selain kelompok Cipayung, bergabung juga  LMND, Senat Universitas Katolik Widya Mandira, Senat Mahasiswa Universitas Kristen Artha Wacana  dan Senat FKIP Universitas Kristen Artha Wacana.
Unjuk rasa tersebut merupakan buntut dari pemukulan aktivis mahasiswa serta pengrusakan Sekretariat PMKRI Kupang sebelumnya, saat Senat Mahasiswa Univeritas Katolik Widaya Mandira melakukan unjuk rasa ke Mapolda NTT terkait kasus trafficking yang melibatkan salah satu anggota kepolisian, Brigpol Rudi Soik.
Koordinator umum pengunjuk rasa Amos Lapu dalam orasinya  meminta Kapolda NTT bertanggugjawab terhadap masalah pemukulan mahasiswa dan penyerobotan marga siswa PMKRI cabang Kupang, Selasa (2/12) kemarin.
Dalam aksinya mahasiswa melakukan bakar ban dan blokir jalan. Aksi ini sempat membuat arus lintas macet dan dialihkan.
Bagi mereka, pemukulan oleh aparat kepolisian merupakan representase dari orde baru serta merupakan tindakan bandit yang mencoreng citra kepolisian.
Pengunjuk rasa membawa pamflet yang bertuliskan antara lain  Bongkar Kasus Mafia Trafiicking di NTT, Copot Kapolda NTT, Tangkap Gundial Oknum Kepolisian yangg menyerobot Marga PMKRI, Stop Bajual orang, Stop Kekerasan.

Artikel ini ditulis oleh: