Bogor, Aktual.com – Wali Kota Bogor Bima Arya mengikuti penandatanganan perjanjian pinjaman pembiayaan daerah untuk pemulihan ekonomi nasional antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) secara virtual.

Bima Arya mengikuti kegiatan secara virtual tersebut dari Balai Kota Bogor, Kamis(24/9), sedangkan kepala daerah lainnya yakni wali kota dan bupati di seluruh Jawa Barat juga mengikuti kegiatan tersebut dari kantornya masing-masing.

Pada kegiatan tersebut, Bima Arya tampak didampingi oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Denny Mulyadi, Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Rudi Mashudi, serta Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Adi Novan.

Menurut Bima Arya, pinjaman daerah untuk pemulihan ekonomi nasional itu dapat menjadi alternatif dukungan pendanaan bagi daerah, khususnya bagi daerah-daerah yang memiliki kelayakan dan mengalami dampak COVID-19 agar mampu membiayai belanja prioritas di daerah.

Pemerintah Kota Bogor, kata dia, menyambut baik bantuan keuangan yang diberikan PT SMI melalui skema pinjaman daerah oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Pinjaman ini adalah program Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memberikan bantuan keuangan kepada kabupaten dan kota se-Jawa Barat,” katanya.

Bima menambahkan, ada beberapa pinjaman yang dilakukan Kota Bogor ditunda karena adanya pandemi COVID-19. Karena adanya perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh Gubernur Jawa Barat, sehingga pinjaman itu bisa dilanjutkan.

Dua program prioritas Pemerintah Kota Bogor yang membutuhkan bantuan anggaran adalah, pembangunan RSUD dan Alun-Alun Kota Bogor. “Alhamdulillah dapat bantuan pinjaman dari Jawa Barat sebesar Rp55 miliar untuk RSUD dan Rp15 miliar untuk Alun-Alun pada 2021,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam arahannya mengatakan, kebangkitan dan kolaborasi ini penting sebagai dukungan pemulihan ekonomi di Jawa Barat.

Menurut Ridwan Kamil, PT SMI tadi sudah memberikan pinjaman untuk tahun 2020. Kalau tidak ada halangan, pinjaman kedua akan ditandatangani khusus untuk program pemulihan ekonomi tahun 2021,” katanya.

Pinjaman yang sekarang ditandatangani saat ini, kata dia, untuk mengembalikan program strategis di provinsi maupun di kabupaten dan kota di Jawa Barat yang anggarannya digeser, sehingga dengan pinjaman ini dapat dimaksimalkan lagi.(Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

Warto'i