Wilayah Suku Kurdi di Irak (Istimewa)

Erbil/Sulaimania, aktual.com – Warga Kurdi memberikan suara dalam pemilihan anggota parlemen di kawasan setengah otonom mereka di bagian utara Irak pada Ahad (30/9), setahun setelah usaha gagal untuk mencapai kemerdekaan.

Dengan partai oposisi lemah, Partai Demokratik Kurdistan (KDP) dan Persatuan Patriotik Kurdistan (PUK) kemungkinan besar memperpanjang pembagian kekuasaan mereka selama hampir tiga dasawarsa.

KDP, yang dipimpin Masoud Barzani, diperkirakan dominan dalam perpolitikan Kurdi, baik di Erbil, ibu kota kawasan, maupun dalam pembentukan pemerintahan pusat di Baghdad, karena PUK mengalami perpecahan.

Barzani, pemimpin kawakan Kurdi, memangku jabatan Presiden Pemerintah Daerah pada 2005. Namun, jabatan Barzani menyulut kontroversi, sebab masa jabatannya berakhir pada 19 Agustus 2015. Ia memimpin KDP sejak 1979.

PUK dan KDP yang berkedudukan di Erbil membentuk pemerintahan dinasti didasarkan patronase di masing-masing kawasan yang mereka kuasai. Tetapi politik yang mandek, gaji-gaji yang tak dibayar dan korupsi yang telah berlangsung bertahun-tahun telah mempengaruhi kepercayaan dalam politik dan menyusutkan hasil-hasil dalam pemilihan-pemilihan baru-baru ini.

Terdapat 111 kursi untuk diperebutkan dalam pemilihan Ahad, termasuk 11 kursi yang disediakan bagi etnis-etnis minoritas.

Tapi sebagian besar partai utama mengatakan memperkirakan tidak lebih dari 40 persen dari 3,85 juta pemilih terdaftar akan memberikan suara. Pemungutan suara itu akan ditutup pada pukul 18.00 waktu setempat.

Hasil sementara diperkirakan diketahui dalam waktu 72 jam.

 

(Antara/Reuters)

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang