Jakarta, Aktual.com – Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio berpendapat memenangkan perhatian dalam debat belum tentu nantinya akan unggul dalam Pilkada.
“Untuk Anies-Sandi ajang seperti ini memang selalu menjadi andalan panggung dirinya. Bicaranya runut, komunikasi dan artikulasinya jelas, hanya memang ‘kinclong’ di arena debat belum tentu unggul di Pilkada,” kata Hendri di Jakarta, Sabtu (14/1).
Selain itu ia juga menilai pasangan lainnya, untuk pasangan nomor urut dua ia menilai petahana calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak berani berkomitmen tidak akan meninggalkan Jakarta di 2019 jika terpilih nanti.
“Ini sebuah penutupan debat yang antiklimaks bagi pasangan petahana. Sebagai satu-satunya pasangan calon yang bisa bercerita tentang kebijakan dan program yang pernah dilakukan ternyata calon gubernur petahana ini menutup debat tanpa komitmen untuk Jakarta,” kata Hendri.
Kemudian, ia juga menilai dari calon gubernur Agus Harimurti Yudhoyono, Hendri menilai Agus cukup mampu menutup debat semalam lebih santai dibanding di awal debat yang terbaca agak canggung. Bahkan beberapa kali Agus sempat mencuri perhatian saat mampu melakukan serangan balik ke dua pasangan calon lainnya, seperti saat menuding pasangan calon nomor dua sebagai pemimpin yang tidak percaya rakyatnya.
Dalam debat putaran pertama tersebut, tanggapan masyarakat yang aktif di media sosial cukup banyak dan beragam.
Penghitungan percakapan di internet dan media sosial yang dilakukan oleh PoliticaWave, debat tersebut menjadi trending topic Indonesia di Twitter.
Keterangan dari lembaga tersebut yang diterima di Jakarta, Sabtu menjelaskan terdapat tagar dukungan yang diviralkan netizen di social media Twitter, yang kerap masuk Trending Topic Indonesia di antaranya yaitu #BadjaTerbukti, #AniesSandiJuaraDebat dan #DebatAgusPalingKeren.
Berdasarkan hasil pantauan PoliticaWave, pasangan kandidat yang paling banyak dipercakapkan yaitu Ahok-Djarot sebesar 23.441 percakapan, kemudian Anies-Sandi sebesar 17.175 percakapan dan Agus-Sylvi sebesar 4.112 percakapan.
Dari lima segmen dalam debat pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur itu, persentase percakapan terkait pasangan calon nomor 2, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot tercatat paling banyak.
Sebagai contoh, pada segmen kedua, pasangan calon yang unggul, yaitu Ahok-Djarot yang meraih persentase percakapan sebanyak 47 persen.
Persentase percakapan positif Ahok-Djarot yaitu sebanyak 40 persen dan negatif sebanyak 60 persen.
Menurut lembaga itu, netizen merespons positif program reformasi bersih yang dikedepankan oleh Ahok-Djarot. Sementara percakapan negatif dipicu oleh isu Ahok yang dinilai kerap berganti partai.
Pasangan Anies-Sandi meraih persentase percakapan sebanyak 37 persen dengan persentase positif sebanyak 56 persen dan negatif sebanyak 44 persen.
Terdapat banyak netizen yang memberi dukungan terhadap Anies-Sandi melalui tagar #SalamBersama.
Pasangan Agus-Sylvi meraih jumlah percakapan sebanyak 16 persen di segmen kedua ini dengan persentase positif sebanyak 66 persen dan negatif sebanyak 34 persen.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan