Sejumlah aktivis dari berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) melakukan aksi dukungan untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (11/4/2017). Mereka memberikan dukungan kepada KPK dan juga meminta Presiden Jokowi turun tangan langsung dengan cara membentuk tim khusus untuk mengusut kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Dua bula berlalu, Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan disiram air keras usai melaksanakan salat subuh dekat rumahnya. Namun demikian, pengusutan kasus tersebut seolah seperti mati arang, yang sewaktu-waktu bisa dihidupkan kembali.

Begitulah penanganan Polda Metro Jaya atas kasus yang menimpa Novel Baswedan. Sampai saat ini, penyidik Polda Metro Jaya belum berhasil mengungkap siapa pelaku dan aktor di balik penyerangan keji tersebut.

Atas penanganan tersebut, Ketua KPK Agus Rahardjo pun sempat mempertanyakan kesanggupan Polda Metro Jaya menangani kasus yang terjadi pada 11 Juni 2017 itu. Agus secara terbuka meminta agar penanganan kasus melibatkan penyidik KPK segera dituntaskan.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan yang dipertanyakan kinerjanya itu malah balik bertanya mengenai tugas pokok dan fungsi yang nanti dijalani KPK jika ikut mengusut kasus tersebut.

“Saya tanya tupoksinya gimana? Tupoksi penanganan itu, gimana? Coba kamu kan wartawan, pinter. Nanyanya suka aneh-aneh saja,” ujar Iriawan di KM 14 Tol Tangerang-Cikampek, Tangerang, Selasa (13/6) kemarin.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu