Jakarta, Aktual.com – Pengamat Geopolitik Ekonomi Hendrajid, menyarankan kepada pemerintah untuk meneliti lebih dalam terhadap lima warga negara asing (WNA) asal China yang ditangkap di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma, karena bisa jadi ada motif-motif tersembunyi di dalamnya.
Lima WNA China itu ditangkap TNI AU, karena masuk ke kawasan Lanud Halim Perdanakusuma dengan ilegal. Selain itu, kelima WNA China itu, melakukan kegiatan yang juga ilegal, yakni pengeboran tanah tanpa ada izin.
“Yang jadi pertanyaan, apa betul untuk tujuan kerja, apa bukan ke misi lain? Misi lain, tidak musti misi intelejen RRC (Republik Rakyat China), tapi operasi terselubung atau operasi senyap yang mewakili hajatan dari mafia. Ini yang sepertinya ada tali temali dengan yang di Hongkong, Taiwan dengan di sini,” ujar Hendrajid di Jakarta, Kamis (27/4).
Diketahui, lima WNA tersebut merupakan pekerja di PT Geo Central Mining mitra dari perusahaan BUMN yakni PT Wika Wijaya Karya (WIKA), yang bertugas untuk membangun jalur kereta cepat, Jakarta-Bandung.
Menurut Direktur Global Future Institute itu, hari-hari ini tengah marak tindakan kriminal yang dilakukan oleh WNA, khususnya WNA China dan Taiwan. Sebab itu, pemerintah mesti sadari jika hal tersebut menjadi indikasi mafia sedang menjadikan Indonesia sebagai ladang usahanya.
“Ini nggak bisa dibilang person arahan dari RRC, ini memang sudah terbangun lama, pertanyaannya kenapa kok sekarang marak di era Jokowi-JK maupun Ahok (Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama) ini?” tanyanya, seraya menambahkan, mengingat kasus yang melibatkan WNA asal China dan Taiwan termasuk kasus besar, semisal pada pembongkaran kasus penipuan online, narkoba dan perdagangan manusia.
Lebih lanjut, Hendrajid mengatakan, pihak kepolisian mesti serius dalam menindak pelanggaran-pelanggaran yang melibatkan WNA.
“Ya, kepolisian sendiri kondusif nggak? Untuk membuka itu atau bagian dari keruwetan itu, bukan hanya di level Mabes Polri, atau Mapolda sendiri, saya rasa dengan kecanggihan intelejen Indonesia bisa tahu masalah seperti itu, tapi kenapa seakan-akan ada kecolongan,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh: