Jakarta, Aktual.co — Sebanyak delapan tokoh agama di PangkalanBun terbang menggunakan Helikopter Puma TNI Udara untuk berdoa agar cuaca bersahabat sehingga pesawat beserta seluruh penumpang Airasia QZ8501 segera ditemukan.
Perwakilan tokoh agama Muhammad Ali Alawi mengatakan tim evakuasi telah bekerja selama sembilan hari namun kondisi cuaca selalu tidak menentu sehingga mengganggu pencarian.
“Alam tidak bisa dilawan, oleh karena itu kita harus meminta kepada petunjuk dan perlindungan dari Allah. Kami terpanggil untuk membantu tim evakuasi, setidaknya melalui doa di atas laut, lokasi yang mungkin dugaan Pesawat Airasia jatuh,” kata dia di PangkalanBun, Selasa (6/1).
Seluruh masyarakat di PangkalanBun selalu berdoa agar Airasia segera ditemukan, bahkan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat mengeluarkan imbauan mengibarkan bendera setengah tiang sebagai bentuk keprihatinan terhadap musibah jatuhnya Airasia.
“Kami akan berzikir di helikopter yang sedang berputar, dan jika memungkinkan juga di dalam kapal pencari pesawat Airasia. Kami tetap berkoordinasi dengan pihak TNI maupun Basarnas,” ujarnya.
Direktur Operasi dan Latihan Basarnas SB Supriyadi mengatakan hingga hari ke-9 pencarian, kondisi di dalam laut sangat gelap dan arus air laut sangat kencang, sehingga dua penyelam marinir yang mencoba menyelam terpaksa naik kembali ke kapal.
“Kami tidak mau ambil resiko memaksakan penyelam, sedangkan kondisi alam belum mendukung. Jangan sampai ada masalah baru. Tidak ada yang bisa melawan alam,” katanya.
Korban jatuhnya pewat Airasia yang telah ditemukan dan diterbangkan ke Surabaya mencapai 37 jenazah.
Artikel ini ditulis oleh: