Pelalawan, Aktual.com – Pencurian berkedok pemulung kembali terjadi di Kecamatan Pangkalan Kerinci. Kejadian pencurian berkedok pemulung ini dialami oleh kedai kopi Babe Haikal yang terletak di jalan Lintas Timur, Jumat (1/4).

Pemilik kedai kopi Babe Haikal Habib Syaugi mengatakan pencurian terjadi pagi hari. Pencuri berkedok pemulung itu berhasil memboyong kursi besi yang berada di luar kedai kopi Babe Haikal.

Kronologi pencurian terekam jelas di CCTV Babe Haikal. Pencuri beraksi pada dini hari tepatnya pukul 04:30 WIB. Awalnya pencuri tersebut sudah memantau untuk mengambil kursi besi tersebut sejak pukul 04:10 WIB, tetapi melihat kondisi sekitar jalan Lintas Timur masih ramai pencuri tersebut belum melancarkan aksinya. Pencuri mulai nampak mengangkat kursi besi milik kedai kopi Babe Haikal pukul 04:30 WIB. Pencuri itu langsung membawa pergi kursi besi menggunakan sepeda motor.

Karyawan kedai kopi Babe Haikal Ajij Vester mengatakan ketika baru membuka kedai merasa kursi yang ada di luar kedai berkurang. Ajij yang pertama sadar bahwa kursi di luar kedai hilang langsung melapor kepada Habib Syaugi selaku pemilik kedai

“Awalnya saya pagi pukul 07:35 WIB sudah siap-siap membuka kedai. Ketika pintu kedai dibuka saya merasa kursi yang ada di luar kedai sudah hilang dan saya langsung melaporkan hal itu kepada Habib Syaugi”, ujar Ajij.

Habib Syaugi mengatakan kejadian kehilangan barang bagi pemilik kedai yang ada di tepi jalan Lintas Timur sering terjadi. Barang yang hilang pada umumnya barang yang bisa di jual kiloan seperti barang terbuat dari besi, plastik, dan barang memiliki nilai jual. Habib Syaugi berharap kepada pemerintah daerah dapat membuat aturan mengenai pemulung yang bekerja lewat dari pukul 00:00 WIB.

“Pemerintah sebaiknya membuat aturan mengenai pemulung yang mencari barang bekas pada dini hari. Mengapa demikian?, Karena pemulung itu bekerja di waktu orang pada umumnya sudah beristirahat, maka mungkin saja nanti pemulung itu mengambil barang yang masih berguna oleh pemilik kedai yang ada di Lintas Timur seperti yang saya alami”, jelas Habib Syaugi.

Habib Syaugi mengatakan akan melayangkan surat ke bupati untuk memberikan masukan tentang pembatasan jam operasi kara-kara. Demi kenyamanan masyarakat karena selama ini banyak keluhan terhadap pencari kara-kara pada dini hari.

“Saya akan melayangkan surat ke bupati untuk memberi masukan tentang pembatasan jam operasi kara-kara ini. Demi untuk kenyamanan masyarakat karena selama ini sebetulnya banyak keluhan terhadap pencari kara-kara pada dini hari. Banyak masyarakat menyampaikan masalah kehilangan pada dini hari ke Front Persaudaraan Islam (FPI)”, ujar Habib Syaugi

“eee malah punya kita sendiri sekarang yang di gondolnya”, tutup Habib Syaugi.

(Ikhwan Nur Rahman)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: A. Hilmi