Jakarta, Aktual.com — Taman Nasional Bromo Tengger Semeru akan membuka kembali jalur pendakian Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut pada 1 Desember 2015 pascakebakaran yang melanda jalur pendakian tersebut.
“Jalur pendakian Semeru akan dibuka selama satu bulan yakni 1 Desember 2015 hingga 4 Januari 2016,” kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Ayu Dewi Utari saat dihubungi dari Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (28/11).
Menurutnya, petugas sudah membersihkan jalur pendakian Gunung Semeru sambil melakukan perbaikan dan mengecek kondisi di lapangan pascakebakaran yang menghanguskan seluas 440 hektare kawasan setempat pada Oktober 2015.
“Setelah dilakukan pembersihan jalur dan pengecekan sejumlah rambu maka jalur pendakian Semeru dinyatakan aman untuk dikunjungi para pendaki,” katanya.
Selama jalur pendakian dibuka, lanjut dia, petugas akan berjaga di jalur pos 3 Waturejeng terutama di titik longsor yang disebabkan kebakaran beberapa waktu lalu.
“Pendaki diimbau berhati-hati pada jalur Pos 3 karena kondisi jalur yang rawan longsor dan petugas membuat jalur pendakian yang berbeda dari jalur sebelumnya di Waturejeng,” tuturnya.
Ia menegaskan batas pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut hanya di Kalimati, sehingga para pendaki tidak boleh menerobos dan nekat ke puncak Semeru (Mahameru) karena berbahaya.
“Pendaki juga harus menyiapkan perlengkapan pendakian yang memadai mengingat hujan sudah turun merata di lereng Gunung Semeru dan suhu udara di sana 5-15 derajat celcius,” paparnya.
Ayu mengatakan, jalur pendakian Semeru dibuka hanya sebulan karena pihak TNBTS akan menutup kembali pada 5 Januari 2015 untuk pemulihan ekosistem kawasan gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang-Malang tersebut.
Jalur pendakian Gunung Semeru sempat ditutup sementara sejak 22 Oktober 2015 karena kebakaran di Pos 3 Waturejeng yang disebabkan kelalaian pendaki yang tidak memadamkan api dengan sempurna usai membuat api unggun
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby