Jakarta, Aktual.com — Harga minyak mentah dunia yang anjlok tak serta-merta membuat Pemerintah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Padahal, kebijakan penetapan harga BBM Indonesia, mengikuti fluktuasi harga minyak mentah dunia.
Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah saat ini sedang melakukan pengkajian terhadap kebijakan penurunan harga BBM. Menurutnya, dengan turunnya harga BBM, pendapatan negara juga akan ikut turun.
“Memang disatu pihak kalau harga minyak turun, kita makin sedikit membayar subsidi. Tapi di pihak lain, income kita turun,” ujar Darmin di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (28/9).
Lebih lanjut, Darmin tidak menyalahkan siapapun terkait belum turunnya harga BBM. “Tidak ada yang 100 persen salah dan benar. Kalau persoalan-persoalan pergerakkan kecil saya pikir tidak usah dikomentari terlebih dulu lah.”
Untuk diketahui, minyak mentah berjangka Brent saat ini turun hampir 1 persen atau 45 sen menjadi USD48,15/barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) susut 1 persen atau 47 sen menjadi USD45,23/barel.
Minyak mentah berjangka sudah turun lebih dari 10 persen sejak awal bulan, dan lembaga pemeringkat S&P memangkas perkiraan harga minyak Brent dan WTI akhir pekan lalu sebesar USD5-USD50/barel dan masing-masing berada pada USD45/barel pada tahun ini. Sementara pada tahun depan, diprediksi untuk minyak Brent berada di USD55 dan USD50 untuk WTI.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan