Jakarta, Aktual.co — Pendapatan PT Timah Tbk pada 2014 mencapai Rp7,37 triliun atau mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya Rp5,85 triliun.

“Pendapatan perusahaan mengalami kenaikan yang cukup tinggi, seiring produksi bijih timah juga meningkat menjadi 32.319 ton dari 26.204 ton,” kata Kabid Humas PT Timah (Persero) Tbk, Renny Hutagalung di Pangkalpinang, Kamis (12/3).

Sementara itu, produksi logam timah meningkat menjadi 27.550 Mton dari 23.718 Mton, dengan penjualan logam timah juga meningkat menjadi 26.907 Mton dari 23.237 Mton.

“Aktiva perseroan juga mengalami peningkatan menjadi Rp9,75 triliun dari Rp8,24 triliun,” ujarnya.

Ia menjelaskan, prosentase ekspor TINS terhadap total ekspor timah Indonesia meningkat 40 persen dari 10 persen.

“Pada tahun lalu, kami berhasil meningkatkan volume penjualan menjadi 26.907 Mton dari tahun sebelumnya 23.237 Mton, sehingga kinerja TINS tetap kinclong dengan mencatatkan kenaikan laba bersih Rp637,95 miliar,” ujarnya.

Menurut dia, meningkatnya laba bersih ini, tidak lepas dari upaya efisien yang terus dilakukan untuk menekan biaya produksi.

Selain itu, PT Timah juga konsisten mewujudkan strategi bisnisnya yang bertumpu kepada empat pilar untuk menjamin keberlangsungan jangka panjang perseroan.

Empat pilar tersebut yaitu, mineral timah dan mineral ikutan lainnya dengan pembangunan pabrik miniplant monasit di Muntok, Bangka Barat. Penambangan nontimah dengan mergernya dua anak perusahaannya.

Selanjutnya, hilirisasi produk pertambangan berupa tin solder dan tin chemical yang dijalankan oleh salah satu anak perusahaannya.

“Bisnis berbasis kompetensi ini, yaitu dengan menjajal bisnis property dengan bekerja sama dengan dua perusahaan bisnis konstruksi lainnya milik negara,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka